27 October 2009

Satu Keputusan


Tiga hari adalah waktu yang cukup untukku dalam memutuskan hal ini. Putusan yang akan menentukan hidupku selanjutnya. Hidup yang penuh dengan teka-teki. Ini adalah putusan yang keempat kalinya. Ya atau tidak. Jika sebelum-sebelumnya aku begitu mudah untuk mengambil keputusan, lain halnya dengan kali ini. penuh pertimbangan, perenungan. Mengapa ??? cukup hatiku saja yang menjawabnya.

Satu keputusan yang insya Allah tepat. Karena aku yakin Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya. Tak henti-hentinya aku memburu waktu-waktu mustajabnya doa, aku merendah diri…memohon…mengharap yang terbaik.

Satu keputusan yang membuat sekelilingku heran. Apa yang kau cari, fikir mereka. Hem!!!..Mereka tidak mengerti, karena memang ada hal yang sulit dimengerti. Aku tidak butuh apa yang ia miliki, aku hanya ingin selalu menghargai diriku sendiri.


Ini bukan hanya sekedar 1 kata yaitu cinta, tapi lebih dari itu, sebuah komitmen. Komitmen untuk hidup bagaimana dan seperti apa. Karena hidup adalah pilihan. Apapun yang sedang kita jalani hari ini adalah sebuah pilihan, masa depan kita pun sebuah pilihan. Dan aku ingin mengatakan bahwa aku ingin tetap berada pada pilihanku 7 tahun silam. Semenjak aku berseragam putih abu-abu, berpredikat sebagai siswa SMU yang tak pernah hormat saat upaca bendera, yang tak pernah bosan memasuki ruang BP untuk sekedar mendengar wejangan guru “Nak..pakailah jilbab yang lebih kecil” dan tak pernah memberikan kesempatan kepada teman-teman untuk menjadi jawara kelas. Kuhabiskan masa remajaku dengan pilihan hidupku walaupun tidak sedikit rintangan yang selalu menerpa. Walaupun pilihan hidup yang lain lebih nikmat, indah, dan lebih keren kelihatannya. Tetapi inilah aku.

Aku bahagia walaupun terkadang orang tak paham kebahagiaanku. Dengarlah keputusan hatiku biarlah ku disini. Disini saja karena aku hanya punya satu nyawa.

Kata mereka tentang satu keputusan :

Sahabat kampus : “qta yang jalani hidupta, jadi qta yang milih mau dibawa kemana nyawata yang satu itu. Mudah-mudahan keputusan yang baru qta ambil adalah keputusan yang benar”

Sahabat ilmu : “setiap pilihan pasti punya resiko, tapi seorang mukmin tetap yakin bahwa Allah selalu bersamanya dan siap menolongnya meskipun semua manusia meninggalkannya. Hasbunallah wani’mal wakil”

Sahabat diseberang sana : “Masa lalu itu tak perlu terlalu disesali, dan masa depan tak perlu dicemaskan, karena mimpi-mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Dan peradaban akan berhenti jika generasi berhenti membaca. Hamasah!

_saat saya rindu menulis “AKU”_

3 comments:

Anonymous said...

Ade' jalanilah apa yg telah engkau putuskan dgn penuh tanggung jwab.bukan hanya tanggung jawab kpd manusia,tetpi pertangggung jwban y lbh pasti adalah kpd Allah..keep istiqomah every where.
Saudarimu selalu "munirah"

Fitri Salsabilah (Vee) said...

Syukrn k,mun nasehatx.. Doakan sy selalu agar tepat dlm stiap kepuTusn n istiqomah everyWHERE,EVerytime..

Fitri Salsabilah (Vee) said...

Syukrn k,mun nasehatx.. Doakan sy selalu agar tepat dlm stiap kepuTusn n istiqomah everyWHERE,EVerytime..