24 September 2010

Shadow


kini, Aku berjalan tanpa bayang-bayang mu
Tak ada lagi rasa yang dicicil sehingga tak terkesan picisan
Semangatku telah habis bersama mentari yang dilahap malam

Kini, bayang mu telah hilang tertutup kabut malam
Nyatanya! Sesak, melihat engkau memunggungi ku semakin jauh, Jauh dan jauh
Tetapi, selalu ada ketegaran yang bersembunyi pada diri seorang perempuan

Hati yang rusuh, meninggalkan jejak lusuh.
Ada salah yang selalu menggigit di hati, semua bergumul hingga dzikir menjadi endingnya.
Tinggal menarik arti, menjadi sebuah analogi sampai tercipta satu makna “tak selamanya”


Tak selamanya apa yang diinginkan harus dimiliki
Tak selamanya apa yang diketahui harus dikatakan
Dan Tak selamanya, apa yang disimpan akan menjadi investasi keperihan seumur hidup.

Selalu ada cara untuk menghapus bayang-bayang
Ribuan kilometer bukan eraser terbaik.
Tetapi, Sedikit menunduk ketika air langit membasahi kota ku,Lirih, “Rabb, please!, remove the shadow”

Suara dari Bogor,
24 september 2010,
23.30 WIB

*(kata bukan milik seorang, tapi milik semua orang. Bahkan yang tak mampu mengerti kata pun, berhak menggores kata)

TEXT MESSAGE
To : Fitri
_____
If others leave you,
Don’t worry, you still have me
Me again!
Me always!
And me forever!
Don’t miss it, sista! Sarang Heyo, Uhibbukifillah
_____
Sender : 085255xxxxxx
Received : 21:01:42
24-09-2010


4 comments:

Anonymous said...

mbaaakkk...puisinya bagus bangeeettt..lagi pas banget nih ma saya. boleh ijin di share di FB gak ? lengkap ma gambar mata nangis nyaaa??? ntar kucantumin nama blog mbak. plisss..makasih

Fitri Salsabilah (Vee) said...

Anonim : boleh kok, silahkan aja... ^^

Nailah said...

Shadow...
setelah membaca kembali aku akhirnya mengerti...
Titip rindu untuk fitri. Moga dia mampu menghapus jejak bayang itu.

My ExpeRienCe said...

Tidak menyangka mbaaak fitri bisa nulis secantik ini keep writing yah mbaak...
shadow...
membuatku takut di tengah malam
yg membuat tidurku terasa tidak nyenyak..he..he..^_^