Oleh : Fitri Salsabilah
Tinta sejarah tidak mencatatnya sebagai wanita yang rupawan
Ia di kenal dan di kenang bukan karena kekayaannya.
Bukan pula karena kekuasaannya…
Namun ia ada karena kemuliaan dan kegagahannya
Nasibah……
Ia ikut menyaksikan malam aqabah, menyaksikan perang uhud, hudaibiyah, perang hunain, dan perang yamamah.
Jihad adalah hidupnya
Jihad adalah Ruhnya
Jihad adalah keluarganya
Nasibah…yang gagah
Masih ingatkah kita saat perang uhud?
Perang yang hampir memporak-porandakan kaum muslimin
Nasibah ikut menyaksikan peperangan itu, ia berperang mati-matian bersama suaminya, Ghuzayyah bin Amr dan kedua anaknya serta kaum muslimin.
Dan………..disaat sebagian pasukan terlena oleh harta,
Musuh pun kembali melakukan penyerangan…
Pasukan kaum muslimin lalai…. lengah…tumbang…
Semua orang meninggalkan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
Semua Pergi…..
tidak tersisa kecuali beberapa orang yang jumlahnya tidak mencapai sepuluh yang tetap setia membela beliau
Ukhti tahu?
Nasibah…ia ada. Ia tetap ada…ia tetap berdiri kokoh untuk membela Rasulullah bersama suami dan kedua anaknya Walaupun ia sudah terluka.
Musuh mulai menyerang,
Lalu ia melihat seorang laki-laki berpaling dengan membawa senjata
Dengan berani Nasibah berteriak dan mengatakan “Berikan senjatamu kepada orang yang berperang”
Laki-laki itu lalu melempar senjatanya dan Nasibah dengan semangat mengambilnya dan membentengi Rasulullah dengan senjata tersebut.
Ia berperang mati-matian hingga terkena luka 12 tusukan.
Subhanallah, 12 tusukan
seorang wanita dengan 12 tusukan pada perang uhud
Apakah dia seorang wanita?
Yah…dia seorang wanita…
Tapi bukan sembarang wanita,…
Uhud telah menyaksikan…
Ia adalah wanita yang gagah, wanita yang berani, wanita baja yang mencintai Allah dan Rasulnya melebihi apapun.
Nasibah…
Ia mujahidah..
Nasibah binti Ka’ab….
juga ikut dalam Perang Yamamah bersama anaknya.
Anaknya, Abdullah bin Zaid berhasil membunuh Musailamah Al-Kadzdzab dan Wahsyi dengan pedangnya secara bersama-sama pada perang tersebut.
Nasibah tak kalah hebatnya dalam perang itu
ia berperang dengan gagahnya laksana macan betina
ia berperang hingga tangannya terpotong…
Tangan yang akan menjadi saksi atas perjuangan hebat yang dilakukan oleh
Nasibah….. Wanita yang lembut hatinya terhadap Seruan JIHAD….
Wanita yang kuat laksana baja karena keyakinan dan kecintaan terhadap Islam
Yah….karena Kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya,
kepada dakwah dan perjuangan
membuatnya lahir sebagai wanita Gagah yang tak takut pada kesengsaraan….kesakitan, kehilangan…. keterasingan….dan kepedihan….
Tak heran jika Rasulullah bersabda pada waktu Perang Uhud, “Perjuangan Nasibah binti Ka’ab pada hari ini lebih baik dari perjuangan fulan dan si fulan.”
Langit telah menyaksikan
Bumi telah menyaksikan
Dan Waktu telah menyaksikan bagaimana kebesaran Hati dan Jiwa Nasibah melakukan perjuangan bersama Rasulullah untuk memenangkan agama Allah,
Laa ilaha Illallah.
Kini…
Adakah langit ….
Adakah bumi….
Adakah waktu masih menyaksikan perjuangan itu….???????????
Perjuangan seorang wanita
Untuk memenangkan agama Allah
Untuk menyebarkan Agama Allah
Wanita yang tak kalah dengan jerat kemegahan dunia
Wanita yang tak takut akan kesengsaraan….kesakitan, kehilangan…. keterasingan….dan kepedihan….
Mungkin….
Langit tidak akan menyaksikan macan betina Rasulullah lagi
Mungkin….
Bumi Tak akan tersenyum lagi melihat wanita segagah nasibah
Tapi waktu….
Waktu Akan menjadi saksi….
Lahirnya semangat Nasibah untuk memperjuangkan agama Allah
Di sini …
Dalam perjuangan Ini.
Yaa Allah kami tahu,…
Kami tak sanggup menggapai kemuliaan dan kegagahan Nasibah
Kami tahu, perjuangan ini sungguh tak ada bandingannya dengan perjuangan Nasibah
Kami belum pernah terluka dengan 12 tusukan
Tangan kami belum terpotong karena memperjuangkan agamamu ya………Allah
Kami Tahu Bumi Ini belum menyaksikan kami Berjuang segagah Nasibah
Tapi ya Allah….
Izinkanlah waktu menyaksikan
Perjuangan kami menyebarkan dakwah di Bumi Indonesia
Bumi yang engkau takdirkan kami lahir disini
Kami akan mengambil peran dakwah, untuk memenangkan agama Allah di Bumi Pertiwi
Meskipun… Mungkin kejayaan itu tak kami saksikan
Namun Cukuplah Allah yang akan menyaksikan kehadiran kami…bersama Rasulullah dan para sahabatnya serta Nasibah di surga
Insya Allah
Kota daeng, desember 2008
*(dibawakan pada kegiatan Gema Aktivis Dakwah Kampus Nasional, Baruga AP.Pettarani UH,14 Januari 2009 )
21 April 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment