18 April 2011

Ekspresi pada Langit Pagi


Langit Pagi...
Biarkan aku memandangmu tanpa teriakan
Aku tidak merasa ragu bahwa sebentar lagi matahari akan bersinar
Mungkin 3 jam lagi
Aku ingin punya sayap untuk terbang
Untuk menyelidiki sebagian langit.
Menikmati langit pagi di tanah yang berbeda.
Menemukan banyak peristiwa di luar kotak, untuk memunguti setiap makna dari tepi-tepi jalan.

Sekali waktu kau mengayunku terlalu tinggi.
Tapi sebelumnya aku telah sadar bahwa aku akan dihempas
Tak Semuanya harus kau mengerti
Dan saat ini aku sudah tak punya daya .

Kita telah berdiri pada tanah yang berbeda,
tetapi pada langit yang masih sama.
Cukup jauh untuk dipegang
dan Tangan tak mampu menggapai, semuanya.

Langit Pagi...
Aku tidak pernah mengatakan kepada mu.
Betapa Takutnya aku pada mendung,
Padahal tak selamanya mendung itu gelap

Langit, Aku begini.
Aku biru, Sama seperti mu pada pagi ini.
tetapi aku tidak bisa menjadi kuning keemasan seperti senja, atau hitam seperti malam.
Aku tidak bisa selalu menjadi apa yang engkau pinta.

Salahkah kalau sekali waktu kita berbeda?
Atau Seburuk itu kah aku?
Aku Biru, dan aku mencintai langit pagi.
Cukup itu yang kau tahu.

Dosakah kalau aku memandang bumi dari sudut yang berbeda?
Langit punya warna yang berbeda di tiap namanya.
Bahkan terkadang pelangi mengintip di balik awan.
Eksotik!

Aku punya warna sendiri.
Tapi masih memandang pada langit yang sama.
Bumi, kau Tak perlu tahu.
Karena aku tidak akan pernah meminta mu untuk menyetujui semuanya, Aku tak butuh apresiasi dari Bumi.


Belum saatnya!
Aku ingin Berkata, "tak akan ada hari esok jika kita tidak memulainya hari ini"
Walaupun terkadang bumi akan berguncang karena tawa, ataukah karena marah.
Maka cukup katakan saja, bahwa aku ini gila. Itu aku terima.

Suara dari Bogor, 190411

Vee

____
*Ekspresi pagi di temani teh manis sebelum ngampus, sambil memandangi langit di balik jendela tua.

2 comments:

Muslimah said...

sekiranya kita ingin meminta seluruh ridho manusia atas apa yang kita lakukan, maka tidak akan sanggup dan tidak akan pernah kita meraihnya..

Lakukan segala apa yang kita inginkan selama tidak keluar dari koridor syari'at, bukan Ridho manusia yang kita inginkan, bukan pujian penduduk bumi yang menjadi tujuan kita.. melainkan Ridho Alloh semata, alaysa kadzalik??

Alloh tahu apa yang kita ingin lakukan, Alloh tahu bagaimana niat kita... maka tidak perlu kita mendengarkan "bisikan-bisikan" yang bisa menggoyahkan keyakinan kita untuk meraih cita-cita kita yang paling tinggi...

SEMANGAAAAAT ^^v

Budiman As'ady said...

semoga semangat dan keistiqomahan selalu terukir dalam tiap perjalanan kehidupan, dan Ridho Allah lah yang dicari...

: mantap :